Manajemen Biosekuriti Terbaik
Manajemen Biosekuriti Terbaik

Manajemen Biosekuriti Terbaik

Manajemen Biosekuriti Terbaik

Berbicara masalah manajemen biosekuriti terbaik sama juga dengan membicarakan kehidupan kita sehari-hari. Biosekuriti dapat diartikan sebagai tindakan pencegahan masuknya kuman patogen / bibit penyakit (virus, bakteri, parasit, jamur). Contoh sederhana dan biasa kita lakukan setiap hari yaitu mandi atau mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan suatu pekerjaan.

Masih berhubungan dengan biosekuriti, banyak media cetak saat ini menyorot kerugian besar akibat Ebola Virus Disease / EVD. Penyakit yang pertama kali terjadi tahun 1976 dinegara-negara Afrika Guinea, Sierra Lion, Liberia, Nigeria dan sekarang sudah menjalar ke Senegal sebagai negara kelima terkena wabah. Diawali dengan demam, sakit tenggorokan, nyeri otot dan sakit kepala ini biasanya diikuti dengan gejala mual, muntah dan diare, dapat ditularkan melalui kontak dengan darah / cairan tubuh hewan (monyet) atau manusia yang terinfeksi.

Untuk penanganan virus ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa tertatih-tatih mengumpulkan dana amanah (trustfund) senilai 1 miliar dollar AS atau Rp. 12,2 triliun. Virus yang pertama kali tahun 2014 masuk ke Amerika Serikat saat memulangkan perawat volunternya dari Afrika karena diduga tertular penyakit ini, dicemaskan bisa menyebar ke Eropa dan Asia. Jelas terlihat manajemen biosekuriti berperan penting dalam penanggulangan penyakit ini dan penerapan yang tidak konsisten mengakibatkan kerugian yang besar.

Tercatat bahwa Pemerintah Maroko mundur sebagai tuan rumah Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAP) dalam memperebutkan Piala Bangsa-Bangsa Afrika yang semula rencananya akan diselenggarakan tahun 2015, hal ini menyatakan manajemen biosekuriti juga mempunyai kaitan dengan kerugian / hilangnya peluang investasi / dana yang akan masuk.

Sebenarnya, penerapan manajemen biosekuriti yang ketat dan konsisten berarti juga mengurangi kejadian penyakit menjadi sekecil mungkin, sehingga kerugian ekonomi dapat diminimalkan.

Lalu, bagaimana halnya dengan pelaksanaan manajemen biosekuriti di peternakan kita ? Dalam dunia peternakan khususnya peternakan unggas, penerapan manajemen biosekuriti bukan hal yang baru. Umumnya peternak unggas kita selain menerapkan manajemen biosekuriti dengan baik, juga melakukan tindakan supporting biosekuriti dengan cermat.

Salah satu contohnya adalah pemasukan bibit yang baik dari sumber terpercaya akan bibit unggul yang menerapkan biosekuriti. Juga pemasukan pakan, dimana selain memperhitungkan nilai nutrisi terkandung, sumber pakan diperoleh dari sumber / daerah bebas penyakit unggas. Pemasukan bibit atau pakan yang dari sumber yang salah atau tidak menerapkan manajemen biosekuriti akan riskan terhadap penyakit.

Manajemen kesehatan ternak erat kaitannya dengan biosekuriti, karena akan berdampak terhadap keberhasilan produksi ternak serta mengurangi resiko masuknya penyakit. Disini ada beberapa tips pelaksanaan manajemen biosekuriti yang baik untuk mencegah masuknya / menyebarnya kuman patogen / bibit penyakit :

Manajemen Biosekuriti Terbaik
Manajemen Biosekuriti Terbaik
  1. Pencegahan keluar masuknya orang :
    • Membuat tulisan jelas dan mudah terbaca (“DILARANG MASUK” atau “HANYA PETUGAS YANG BOLEH MASUK”)
    • Kandang ayam selalu dalam keaadaan tertutup dan hanya pekerja yang memiliki otoritas tertentu yang bisa membuka atau menutup
    • Jangan membolehkan tamu tak berkepentingan khusus memasuki daerah perkandangan. Tamu khusus yang berhubungan dengan masalah teknisi harus memakai baju luar untuk melindungi mereka maupun unggas kita dari kemungkinan kontaminasi silang
    • Semua rekaman tamu yang masuk (alamat, no telepon maupun instansi) sebaiknya disimpan dengan baik
  2. Pencegahan kontaminasi silang :
    • Petugas kandang sebaiknya memiliki baju, sepatu boots, topi dan sarung tangan khusus untuk bekerja di area kandang
    • Biasakan membasuh / mendesinfeksi tangan dan mengganti baju sebelum dan sesudah meninggalkan area perkandangan
    • Petugas kandang tidak mengunjungi flok unggas lainnya
    • Peralatan yang dibawa masuk untuk digunakan dalam kandang harus didisinfeksi sebelum dan sesudah keluar dari area perkandangan
    • Kendaraaan yang masuk area perkandangan juga didisinfeksi
    • Pemantauan juga diberlakukan bagi hewan liar seperti anjing, kucing, tikus dan burung liar
  3. Pengawasan pakan dan air minum :
    • Biosekuritas terhadap pakan dilakukan mengingat banyaknya agen penyakit dan toksin yang dapat mencemari makanan
    • Air merupakan sumber penularan penyakit seperti Salmonellosis dan Kolibasilosis. Pemeriksaan mutu air dapat berupa pemeriksaan kimiawi (kesadahan, metal, mineral) dan bakteriologis, atau secara kultur biakan
  4. Perawatan kandang :
    • Pencucian kandang ayam merupakan kegiatan biosekuritas yang paling berat. Segera setelah flok ayam diafkir dan liter diangkat keluar kandang, dilakukan pembersihan dan desinfeksi terhadap seluruh kandang dan lingkungannya
    • Pilihlah desinfektan (anti-mikrobial) yang sudah terdaftar dan memiliki nomor registerasi obat hewan. Sanitasi dimulai dari sabun tangan sampai dengan desinfektan semprot / kandang seperti golongan fenol (alkohol, lisol), chlorine, detergen, iodin. Untuk desinfeksi harian pada ayam, dapat menggunakan glutaraldehide
    • Beberapa desinfektan bekerja sendiri atau dikombinasi. Untuk kandang habis pakai dapat memakai formaldehide dicampur kalium permanganat
  5. Penanganan Limbah :
    • Kotoran ayam dan sekam basah, harus segera disingkirkan agar tidak mengundang lalat berkembang biak
  6. Pemeriksaan Laboratorium :
    • Walaupun kita sudah menerapkan biosekuriti dengan baik tidak ada salahnya secara berkala mengirimkan sampel darah ayam kita ke laboratorium yang sudah terakreditasi untuk mengetahui kondisi kesehatan ayam
    • Bila ditemukan penyakit segera mengirimkan sampel darah / ayam yang sehat / penyakit juga ke laboratorium kesehatan hewan

Kesimpulan

Manajemen biosekuriti merupakan cara efektif untuk menjaga sanitasi peternakan ayam kita. Program biosekuritas sebenarnya relatif tidak mahal tetapi merupakan cara efektif mencegah masuknya penyakit pada ayam. Dengan penerapan manajemen biosekuriti yang konsisten, peternakan dapat meminimalisir tingkat kematian pada ternak serta penularan penyakit.

Sumber : Infovet, November 2014

About Dhanang

* Area Manager of East Indonesia PT. SIERAD INDUSTRIES, Jakarta, 2000 – 2014. * Branch Manager of East Indonesia PT. SINAR MUSTIKA RAYA, Jakarta, 2014 – 2015. * Direktur PT. NUSANTARA UNGGAS PRIMA, Yogyakarta, 2015 – Sekarang. * Founder Dhanang Closed House * Telah membangun lebih dari 2 juta populasi Closed House System berbagai model. * Bisnis dari mulai Pembangunan Konstruksi, Pemeliharaan, Pemotongan, sampai dengan Distribusi Produk Karkas / Ayam Beku.

Check Also

Teknologi Modern Full Automatic Closed House

Hutan Sumatra Dan Teknologi Modern Full Automatic Closed House

Babat hutan Sumatra dan kita tancapkan teknologi modern full automatic closed house disana. Bukan hanya …