Closed House dan Setting Kelembaban
Kali ini kita akan membahas mengenai manajemen kandang closed house, yaitu Closed House dan Setting Kelembaban. Meskipun terbilang eksklusif karena tinggi investasi, closed house bisa dikatakan identik dengan “rumah idaman ayam”. Pasalnya, kondisi lingkungan yang dihasilkan dalam closed house bisa diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan suasana nyaman yang diinginkan ayam. Beberapa keuntungan menggunakan kandang closed house di antaranya tidak terpengaruh perubahan cuaca lingkungan, kualitas udara yang tersedia lebih baik, suhu bisa diatur, dan ayam pun menjadi lebih tenang, segar, dan nyaman. Dengan manipulasi lingkungan tersebut, kepadatan ayam pun bisa ditingkatkan tanpa harus mendirikan bangunan kandang baru sehingga hemat tenaga kerja. Baiklah kita langsung saja masuk ke pokok pembahasan tentang Closed House dan Setting Kelembaban.
Ancaman amoniak di kandang closed house
Memiliki segudang keunggulan ternyata bukan jaminan closed house terbebas dari masalah kematian ayam akibat stres dan penyakit. Salah satu ancaman bagi kesehatan ayam datang dari manajemen kelembapan yang yang buruk. Akibatnya, litter yang menggumpal akibat air dan kotoran menjadi sumber gas beracun serta tempat berkembangnya virus dan bakteri yang mengancam kesehatan. Salah satu ancaman besar dalam kandang closed house adalah munculnya amoniak (NH3).
Dikenal mempunyai daya iritasi yang tinggi, keberadaan amoniak dalam kandang, terutama postal, harus diwaspadai. Maklum, jarak antara saluran pernapasan ayam dengan lokasi sumber amoniak hanya sekira tinggi ayam, paling tidak 20 cm atau kurang. Dengan massa jenis lebih besar dari udara, amoniak cenderung tidak mudah menguap ke atas dan terbuang ke udara. Bisa ditebak, ayam akan menghirup gas yang bisa mengiritasi mukosa membran pada mata dan saluran pernapasan ayam ini terus-menerus. Dampaknya ? Tergantung pada konsentrasi amoniak yang ada.
Menurut Ritz et al., 2004, rekomendasi umum untuk kandungan amoniak yang aman dan belum menimbulkan gangguan pada ayam di bawah 20 ppm. Lebih dari itu, amoniak bisa menimbulkan kerugian pada ayam. Selain merusak membran mata dan pernapasan, dampak lainnya membuat hambatan pertumbuhan dan penurunan produksi telur. Secara tidak langsung, amoniak dengan kadar tinggi ternyata juga bisa memicu munculnya kasus infeksi penyakit saluran pernapasan seperti korisa, ILT, CRD, ND, IB, dan AI. Wajar saja, kerusakan membran saluran pernapasan melemahkan gerbang pertahanan terhadap infeksi bibit penyakit.
Dalam Medion Online juga disebutkan bahwa efek lain dari tingginya kadar amoniak adalah timbulnya gangguan pembentukan kekebalan tubuh, baik yang bersifat lokal maupun humoral. Pada produksi kekebalan lokal (IgA) yang terdapat dalam saluran pernapasan atas terjadi gangguan. Hal ini disebabkan rusaknya sel-sel epitel oleh iritasi amoniak. Adapun kadar amoniak yang tinggi dalam darah, akibat terhisap dalam jumlah besar, menyebabkan stres pada sel-sel limfosit sehingga produksi antibodi (IgG dan IgM) juga mengalami gangguan (North, 1984).
Tabel Pengaruh Gas Amoniak terhadap Ternak Ayam
Setting cooling pad tepat, kelembapan closed house terawat
Salah satu prinsip dalam menurunkan suhu adalah sistem evaporasi dengan menggunakan colling pad, yaitu uap air yang dihasilkan colling pad akan dihisap kipas dan dialirkan ke dalam kandang. Efeknya, suhu yang awalnya tinggi menjadi lebih rendah.
“Namun, ada masalah pada setting sistem elektrikalnya,” ujar Agus Yohani Slamet, pemilik Tembalang Poultry Equipment, sekaligus pengelola website marketing peralatankandangayam.com dan kandangclosehouse.com.
Menurut Agus, kebanyakan teknisi men-setting aktivasi colling pad hingga suhu 25°C atau 26°C tercapai. Artinya, colling pad akan berjalan atau aktif dialiri air hingga mencapai suhu tersebut. Adapun kipas dibuat off atau mati pada suhu 27°C. “Dampaknya, kelembapan menjadi tinggi. Salah satu indikatornya terlihat dari sekam yang menggumpal.”
Agar performa closed house optimal, pengaturan perlu dilakukan pada sistem elektrikal, yaitu cooling pad dan kipas. Untuk cooling pad, aktivasi sebaiknya diatur pada suhu 28,5°C atau 29°C. Sementara kipas diatur pada suhu yang sama dengan cooling pad. Artinya, suhu kandang di-setting pada suhu 29°C.
Setelah pengaturan suhu, selanjutnya adalah pengaturan waktu nyala dan mati cooling pad. “Cooling pad dibuat intermiten 6 menit menyala dan 5 menit mati,” jelas Agus.
Pengaturan pada cooling pad dan kipas sebaiknya dibedakan antara siang dan malam hari. Jika kipas yang menyala pada malam hari sedikit, kandang menjadi pengap. Menurut Agus, kesalahan yang sering dilakukan peternak adalah mengandalkan Temtron—misalnya—untuk sistem elektrikal otomatisnya dengan paramater suhu kandang yang rendah. “Pengalaman di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kandang milik Bpk. Tafaul dengan populasi 35 ribu ekor ayam bisa mencapai IP 401. Sistem elektrikal yang digunakan semi-otomatis,” ungkap Agus.
Indeks Produksi (IP) broiler merupakan parameter keberhasilan dalam beternak ayam broiler. Di bawah 300 berarti jelek, antara 300—400 baik, sedangkan di atas 400 berarti excellent. Cara penghitungan Indeks Produksi sebagai berikut.
Indeks Produksi (IP) = [Ayam hidup (%) x Berat rata-rata (kg)] : [Umur x FCR x 100%]
Dengan sistem semi-otomatis, mekanisme kerja alat tidak semata-mata diserahkan pada sistem otomatisnya. Peternak perlu melakukan pengaturan manual untuk merubah setting sehingga pengaturan saat membedakan setelan alat pada siang dan malam hari bisa dilakukan.
Dengan pengontrolan yang baik secara rutin dan teratur, suhu lingkungan kandang akan lebih terjamin sesuai dengan harapan. Selain menghindarkan ternak ayam dari stres akibat suhu tinggi, yang tak kalah penting juga terhindar dari tingginya kelembapan yang berpengaruh pada kesehatan dan tingkat produksi.
Demikian pembahasan tentang Closed House dan Setting Kelembaban, semoga dapat menambah wawasan anda.
Sangat menarik
Tanya:
Ratio panjang:lebar kandang closed house broiler yang optimal
Saya punya tanah panjang efektif utk closed house 70 m…berapa lebar maksimal yg recommended?
Pak,.. Mhon tbel kcepatan angin yg di butuhkan dri umur 1-14 hari
Maaf Pak saya tdk paham….
Saya punya data bahwa tanah sy panjangnya 90m…
Jika saya gunakan panjangnya 70m maka untuk mencapai kapasitas 10.000 ekor berarti perlu lebar 15 m
Apakah ini masuk persyaratan teknis closed house…karena ada info bahwa lebar maksomal kandang hanya 12m
Mihon pencerahan…tks.
Kepadatan/Density Kandang Open House = 9 – 10 / Ekor
Kepadatan/Density Kandang Closed House = 13 – 15 / Ekor
Density Closed House 15/M untuk Ukuran 15 X 70 m memiliki Populasi/Kapasitas = 15.750 Ekor
Kesimpulan
untuk kapasitas target 10.000 sudah cukup menggunakan lebar standar
Density Closed House 15/M untuk Ukuran 12 X 70 m memiliki Populasi/Kapasitas = 12.600 Ekor
thank’s
Dengan memperhitungkan jarak dari jalan raya ideal sejauh 20 sd 25 meter…
Apakah bisa bikin ukuran kandang 20m x 48m??
Jika mungkin berapa kipas exhaust dan ukuran coller pad yg dibutuhkan agar lingkungan dalam kandang tetap optimal bagi broiler?
Terima kasih
@Ketut Budi
Untuk fast respon, bisa WA saya di 0822-4297-9999
Terima Kasih
Dhanang