Jumlah Kipas Untuk Closed House
Jumlah Kipas Untuk Closed House

Jumlah Kipas Untuk Closed House

Bagaimana kita mengambil keputusan untuk mengoperasikan jumlah kipas untuk Closed House (kandang tertutup) ? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita pahami prinsip dasar kandang closed house.

Kandang Close House adalah sistem perkandangan yang menyediakan atau memberikan sirkulasi udara yang baik bagi ayam. Sistem ini harus mampu memberikan suplai oksigen yang cukup dan membuang gas-gas berbahaya seperti CO² dan amoniak serta dapat memberikan kondisi suhu dan kelembaban optimal bagi ayam.

  • Pertama : Observasi Kapasitas Kipas
      1. ​​Hidupkan satu kipas, kemudian catat hasil observasi :
        • Kecepatan angin dalam kandang pada posisi kanan, tengah dan kiri pada ketinggian 40 cm dan 120 cm, dengan satuan m/s.
        • Kecepatan angin tepat di depan kipas (diukur dari dalam kandang). Pengukuran dilakukan pada 9 titik, dengan satuan ft/menit.
        • Kecepatan angin yang melalui pad (ukur cooling pad dari luar kandang dengan posisi alat menempel pada permukaan pad). Pengukuran dilakukan minimal 8 titik dengan satuan m/s.
        • Ukur kecepatan angin pada in-let (biasanya in-let berjarak minimal 0,5 meter dari pad) dengan satuan m/s. (Sampel minimal 8 titik)
      2. Dengan cara yang sama, hidupkan dua kipas, tiga kipas dan seterusnya.  Catat hasilnya.
      3. Selanjutnya hasil perhitungan dimasukkan pada tabel.  Contohnya sebagai berikut :

jumlah kipas untuk closed house

Data yang dimasukkan pada tabel tersebut adalah data yang telah memiliki CV di bawah 20%. Jika belum mendapatkan CV di bawah 20%, maka posisi kipas yang hidup harus diubah atau posisi nest (jika ada) diubah atau apa saja yang mampu untuk menciptakan kecepatan angin dengan CV% di bawah 20%.

Nah, dengan selesainya observasi tersebut kita telah memiliki standart kecepatan angin untuk kandang tertentu berdasarkan jumlah kipas yang hidup.

Lanjutkan langkah berikut.  Cari kapasitas / jumlah kipas untuk closed house sesungguhnya, yaitu dengan cara mengalikan kecepatan angin dengan luas penampang serta  3.600.  Misalnya lebar kandang 14 meter dan tinggi rata-rata kandang 2,5 meter, maka hasilnya adalah sebagai berikut :

jumlah kipas untuk closed house
Jadikan tabel tersebut sebagai pedoman baku untuk kandang yang telah diobservasi.  Penyimpangan dari tabel baku berarti ada penyimpangan yang harus segera diatasi.

Untuk itu, observasi seyogyanya dilakukan sebelum kandang diisi dan seluruh sistem ventilasi dalam keadaan yang normal.  Ketidak normalan ditandai dengan CV di atas 20%.

  • Kedua : Tentukan kebutuhan udara minimum berdasarkan beban kandang

Misalnya kita memiliki data sebagai berikut :

jumlah kipas untuk closed house

Berapa kipas yang akan digunakan ?

Kita tidak boleh tergesa-gesa menggunakan data tersebut, tetapi harus memiliki data riil yang akurat untuk menentukan jumlah kipas yang dimaksud.

Sebagai contoh : “ternyata bobot badan jantan dan betina umur 9 minggu yang ada tidaklah standart, tetapi +5% di atas standart”.  Jadi data berubah menjadi sebagai berikut :

jumlah kipas untuk closed house

Untuk perhitungan tidak lagi menggunakan dasar umur 9 minggu tetapi umur 10 minggu.  Nah jadi perhitungannya adalah sebagai berikut :

•   11.702 Kg x 8 m³/Kg BB/Jam = 93.618 m3/jam

•   Jadi kebutuhan udaranya adalah 93.618 m3/jam

•   Kemudian perhatikan tabel hasil obeservasi yang pernah dibuat sebelumnya

jumlah kipas untuk closed house

Dari data ini dapat ditentukan perkiraan jumlah kipas untuk closed house yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan udara minimum, yaitu 3 kipas (kipas 2-4-7 dihidupkan).

Sampai disini kita telah mampu menentukan jumlah kipas untuk closed house untuk suplay kebutuhan udara minimum.

  • Ketiga : Periksa wind chill effect yang tercipta dari kecepatan angin yang ada
      • Untuk memeriksanya, kita dapat menggunakan tabel sederhana yang pernah kita pelajari sebelumnya :

        jumlah kipas untuk closed house

      • Melihat data bahwa jumlah 3 kipas akan mampu menciptakan angin dalam kandang sebesar 1 m/s, maka wind child effect yang diciptakan adalah sebesar 1,3°C.
      • Jadi kipas akan mampu bekerja pada 30°C + 1,3°C = 31,3°C.
      • Tetapi kita tahu bahwa suhu efektif dipengaruhi oleh : variable kelembaban udara dan variable kecepatan angin.

    jumlah kipas untuk closed house

    Memperhatikan data tersebut terlihat bahwa kipas operasi 3 buah masih mampu menciptakan suhu efektif di bawah 30°C (ring RH% 69 – 90).

  • Keempat : Hitung Exchange Rate
      • Seluruh gas buang harus dikeluarkan dari kandang dalam waktu yang cepat agar tidak mengganggu kehidupan ayam.
      • H2O gas pembentuk kelembaban juga harus segera dibuang, demikian juga gas CO2 dan NH3.
      • Hitunglah Exchange Rate untuk mengakomodasi permasalah tersebut.
        • Lebar kandang = 14    meter
        • Tinggi rata-rata penampang kandang = 2,5 meter
        • Panjang kandang = 120    meter
        • Jadi volume kandang adalah = 4.200 m³
        • Jumlah kipas yang digunakan = 3 buah
        • Kecepatan angin yang dihasilkan = 1 m/s
        • Jadi suplay udara adalah :
          1 m/s x 2,5 m x 14 m x 3.600 = 126.000 m³/jam
        • Exchange rate-nya adalah :
          (4.200 m³ : 126.000 m³/jam) x 3.600 = 120 detik.

    Dari pelajaran sebelumnya dijelaskan bahwa Exchange rate yang baik adalah 60 detik. Karena dari perhitungan exchange rate kita mendapat 120 detik, berarti ada udara yang masih berhenti 60 detik. Jika hal ini berlangsung selama 1 jam, berarti ada udara tertahan sebanyak : 3.600 detik / 60 detik = 60 kali lipat udara kotor yang tertahan dalam kandang.

    Bagaimana menghindari tumpukan gas buang dalam kandang tanpa mengganggu suplay udara minimum yang seharusnya dan tidak mengganggu wind chill effect ?

    Salah satu metode adalah dengan cara intermitten kipas. Intermitten yang dimaksud adalah 3 kipas + Kipas tambahan, dimana kipas tambahan dihidupkan pada interval waktu dan lama hidup tertentu.

    Bagaimana mengoperasionalkan kipas tambahan untuk intermitten ?.

    Ambilah contoh pada keadaan di atas, dimana penggunaan kipas minimum adalah 3 buah.

    • Hidupkan kipas 3 buah.
    • Berdirilah di 2/3 dalam kandang.  Rasakan udara disekeliling anda, jika dirasa pengap dan tidak nyaman hidupkanlah tambahan kipas secara bertahap.  Dalam contoh kali ini kita tambah 3 kipas lagi.  Jadi total kipas adalah 6 buah.
      • Jam ke-0 adalah saat dimana kita hidupkan tambahan kipas.
      • Rasakan keadaan udara, misalnya 5 menit berikutnya udara sudah normal.  Pada saat itulah kipas tambahan dimatikan.
      • Rasakan kembali udara pada posisi yang sama.  Misalnya dalam waktu 20 menit terasa pengap, maka hidupkan kembali tambahan kipas tersebut.
    • Mari kita cek exchange rate jika 6 kipas dihidupkan, lihat data hasil observasi sebelumnya, yaitu :jumlah kipas untuk closed houseDari tabel di atas kita tahu bahwa 6 kipas hidup memberikan efek kecepatan angin 2 m/s. Jika dihitung exchange rate-nya adalah 60 detik. Jadi dalam 60 detik keadaan udara sekitar seharusnya telah berganti dengan udara segar. Artinya adalah 3 kipas minimum + 3 kipas tambahan akan mampu mengganti udara kotor menjadi udara segar dalam waktu 60 detik.Dalam pelaksanaannya, hitungan exchange rate akan terealisasi apabila daya dukung sumber daya mekanik farm mampu untuk menterjemahkan dan mensiasati peralatan kandang tanpa menimbulkan kerusakan.
  • Kelima : Periksa kembali penggunaan kipas intermitten
    Penambahan jumlah kipas untuk closed house tentu akan menaikkan jumlah suplay udara. Hal ini kurang masalah, karena hitungan kita terhadap suplay udara sejak awal selalu menggunakan kipas minimum. Hanya saja tambahan kipas berimplikasi pada :

      1. Konsumsi daya listrik akan meningkat
        Kenaikan daya listrik tentu akan menimbulkan ketidak efisien-an biaya pemeliharaan. Semakin lama rentang waktu hidup kipas tambahan dan semakin banyak kipas tambahan berarti kita telah meningkatkan biaya listrik.
      2. Kecepatan angin dalam kandang meningkat
        Dengan meningkatnya kecepatan angin dalam kandang akan meningkatkan whind chill effect dan menurunkan suhu efektif.

    Pada umur tertentu ayam belum tentu siap menerima kecepatan angin yang tinggi. Hal ini dikarenakan wind chill effect teoritis tidak mesti sama seperti yang sebenarnya terjadi dilapangan. Contoh pada ayam yang masih sangat muda tentu akan berbeda dengan ayam yang telah dewasa.

    Untuk itu, adalah sangat bijaksana bila kita tetap mengontrol kondisi ayam dalam kandang pada saat kipas tambahan dijalankan. Perhatikan apakah ayam kedinginan atau tidak.

    Tiap waktu (siang, sore, malam dan pagi), tiap beda cuaca (cerah, mendung dan hujan) tentu akan berbeda dalam menjalankan kipas tambahannya. Mengapa ? karena suhu dan kelembaban berbeda

  • Keenam : Putuskan penggunaan kipas
    • Untuk mengambil keputusan penggunaan jumlah kipas untuk closed house, kita harus menggunakan data berantai tersebut di atas. Lihatlah data di atas, bahwa dengan menggunakan 3 kipas :
      • Kecepatan angin dalam kandang adalah 1 m/s
      • Volume udara yang masuk dalam kandang adalah 126.000 m³/jam
      • Kebutuhan udara beban kandang adalah 93.618 m³/jam

      Keadaan ini memberi isyarat bahwa 3 kipas yang hidup cukup untuk mensuplay udara sesuai dengan beban kandang dan cenderung berlebihan.

      • Tiga kipas tersebut mampu mengatasi suhu 31,3°C dan maksimum 33°C (dengan catatan suhu 33°C pada kelembaban 69%)
      • Akan tetapi 3 kipas tersebut tidak mampu untuk mengatasi pembuangan udara kotor. Buktinya adalah exchange rate dan hasil observasi yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang demikian.

    Untuk mensiasati keadaan ini, dilakukan penambahan 3 kipas secara intermitten. Yaitu 3 kipas “On” selama 20 menit, kemudian dilanjutkan dengan 6 kipas “On” selama 5 menit. Demikian seterusnya.

    Penambahan jumlah kipas untuk closed house, interval waktu tambahan kipas hidup dan hidupnya kipas tambahan harus dipertimbangkan secara mendalam dengan menggunakan langkah kelima.

 

Sumber : pengetahuanayampraktis.blogspot.co.id

About Dhanang

* Area Manager of East Indonesia PT. SIERAD INDUSTRIES, Jakarta, 2000 – 2014. * Branch Manager of East Indonesia PT. SINAR MUSTIKA RAYA, Jakarta, 2014 – 2015. * Direktur PT. NUSANTARA UNGGAS PRIMA, Yogyakarta, 2015 – Sekarang. * Founder Dhanang Closed House * Telah membangun lebih dari 2 juta populasi Closed House System berbagai model. * Bisnis dari mulai Pembangunan Konstruksi, Pemeliharaan, Pemotongan, sampai dengan Distribusi Produk Karkas / Ayam Beku.

Check Also

Teknologi Modern Full Automatic Closed House

Hutan Sumatra Dan Teknologi Modern Full Automatic Closed House

Babat hutan Sumatra dan kita tancapkan teknologi modern full automatic closed house disana. Bukan hanya …